Rabu, 20 Juli 2016

Tugas pendahuluan uji kandungan flavonoid secara fitokimia



TP Flavonoid
1.   Flavonoid bagi kesehatan
  • Membantu melindungi saluran darah agar tidak pecah atau bocor
  • Meningkatkan kekuatan vitamin C
  • Melindungi cell-cell dari kerusakan oksigen
  • Mencegah peradangan yang berlebihan di seluruh tubuh
·         Flavonoid mampu bertindak sebagai antioksidan dan berfungsi menetralisir radikal bebas dan dengan demikian meminimalkan efek kerusakan pada sel dan jaringan tubuh.
·          Flavonoid memberikan perlindungan terhadap sejumlah penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, diabetes, tumor, dll.
·         Flavonoid juga membantu mencegah aterosklerosis atau penyakit yang ditandai dengan pengendapan lemak dalam dinding arteri.
·         Flavonoid juga dikenal memiliki efek anti-inflamasi, sifat anti-alergi, dan anti-virus.
·         Flavonoid mampu menekan penggumpalan trombosit yang berhubungan dengan penyakit seperti aterosklerosis dan pembentukan trombosit akut trombus.
2.   Prinsip kerja spektrofotometri uv-vis
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.


Polifenol
1.     Pengertian identifikasi,isolasi dan pemurniaan senyawa
Jawab :
a.     Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” lapangan.
b.     Isolasi adalah suatu usaha bagaimana caranya memisahkan senyawa yang bercampur sehingga kita dapat menghasilkan senyawa tunggal yang murni. Tumbuhan mengandung ribuan senyawa sebagai metabolit primer dan metabolit sekunder.
c.      Pemurniaan senyawa adalah Pemurnian merupakan suatu proses memurnikan suatu campuran larutan untuk mendapatkan zat – zat murni. Sedikit dtemukan reaksi organik yang dapat memberikan hasil yang murni, yaitu sutu senyawa yang antara lain adalah hasil sampingan bahan baku yang yang tidak larut atau tidak ikut bereaksi yang berfungsi sebagai pelarut katalisator dalam suatu reaksi untuk menghasilkan senyawa yang dimaksud maka diperlukan pemisahan dan pemurnian. Berbagai zat harus dipisahkan untuk mendapatkan zat – zat murni dengan berbagai cara, seperti Filtrasi, Sentrifugasi, Ekstraksi dan Reakristalisasi.
2.     Pelarut polar dan non polar
Jawab :
Pelarut non-polar
heksana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
69 °C
2,1
0,655 g/ml
C6H6
80 °C
2,3
0,879 g/ml
C6H5-CH3
111 °C
2,4
0,867 g/ml
CH3CH2-O-CH2-CH3
35 °C
4,3
0,713 g/ml

CHCl3
61 °C
4,8
1,498 g/ml
CH3-C(=O)-O-CH2-CH3
77 °C
6.0
0,894 g/ml
Pelarut polar aprotic
/-CH2-CH2-O-CH2-CH2-O-\
101 °C
2,3
1.033 g/ml
/-CH2-CH2-O-CH2-CH2-\
66 °C
7,5
0.886 g/ml
CH2Cl2
40 °C
9,1
1.326 g/ml
CH3-C(=O)-CH3
56 °C
21
0.786 g/ml
Asetonitril (MeCN)
CH3-C≡N
82 °C
37
0.786 g/ml
H-C(=O)N(CH3)2
153 °C
38
0.944 g/ml
CH3-S(=O)-CH3
189 °C
47
1.092 g/ml

Pelarut polar protic
CH3-C(=O)OH
118°C
6,2
1.049 g/ml
CH3-CH2-CH2-CH2-OH
118 °C
18
0.810 g/ml
Isopropanol (IPA)
CH3-CH(-OH)-CH3
82 °C
18
0.785 g/ml
CH3-CH2-CH2-OH
97 °C
20
0.803 g/ml
CH3-CH2-OH
79 °C
30
0.789 g/ml
Metanol
CH3-OH
65 °C
33
0.791 g/ml
Asam formiat
H-C(=O)OH
100 °C
58
1.21 g/ml
air
H-O-H
100 °C
80
1.000 g/ml
3.     Pengertian fase diam dan fase gerak
Jawab :
Fase diam adalah fase yang dilalui oleh fase gerak untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam sampel
Fase gerak adalah suatu zat yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam sampel.
4.     Macam-macam ekstraksi
Jawab :
1.     Maserasi
Maserasi merupakan proses penyarian yang sederhana yaitu dengan cara merendam sampel dalam pelarut yang sesuai selama 3×5 hari.
2.     Sokletasi
Sokletasi adalah metode penyarian secara berulang- ulang senyawa bahan alam dengan menggunakan alat soklet. Sokletasi merupakan teknik penyarian dengan pelarut organik menggunakan alat soklet. Pada cara ini pelarut dan sampel ditempatkan secara terpisah.
3.     Perkolasi
Merupakan teknik penyarian dengan pelarut organik yang sesuai secara lambat menggunakan alat perkolator.
4.     Refluks
Salah satu metode sintesis senyawa anorganik adalah refluks, metode ini digunakan apabila dalam sintesis tersebut menggunakan pelarut yang volatil. Pada kondisi ini jika dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan menguap sebelum reaksi berjalan sampai selesai
5.     Digestasi
Digestasi adalah proses penyarian yang sama seperti maserasi dengan menggunakan pemanasan pada suhu 30-40oC. Metoda ini digunakan untuk simplisia yang tersari baik pada suhu biasa.
6.     Infusa
nfusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit, kecuali dinyatakan lain,
7.     Dekokta
Proses penyarian dengan metoda ini hampir sama dengan infus, perbedaanya terletak pada lamanya waktu pemanasan yang digunakan. Dekokta membutuhkan waktu pemanasan yang lebih lama dibanding metoda infus, yaitu 30 menit dihitung setelah suhu mencapai 90oC.
8.     Fraksinasi
Fraksinasi merupakan teknik pemisahan atau pengelompokan kandungan kimia ekstrak berdasarkan kepolaran. Pada proses fraksinasi digunakan dua pelarut yang tidak bercampur dan memiliki tingkat kepolaran yang berbeda
5.     Jelaskan dan berikan contoh KLTP,KLT,KLT 2 dimensi dan spektrofotometri
Jawab :
a.     KLTP adalah Salah satu metode pemisahan yang memerlukan biaya paling murah dan memakai peralatan sangat sederhana ialah kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP). adsorben yang paling banyak digunakan yaitu  silika gel yang dipakai untuk pemisahan campuran lipofil maupun senyawa hidrofil. ketebalan adsorben yang paling sering digunakan ialah 0,5 – 2 mm. pembatasan ketebalan lapisan dan ukuran plat sudah tentu mengurangi jumlah bahan yang dapat dipisahkan dengan KLTP. Ukuran partikel dan porinya kurang lebih sama dengan ukuran tingkat mutu KLT
Contoh :
b.     KLT adalah Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah suatu teknik yang sederhana yang banyak digunakan, metode ini menggunakan  empeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap atau lapisan tipis dan kering. Untuk menotolkan karutan cuplikan pada kempeng kaca, pada dasarnya menggunakan mikro pipet atau pipa kapiler. Setelah itu, bagian bawah dari lempeng dicelup dalam larutan pengelusi di dalam wadah yang tertutup.
Contoh : Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dapat diterapkan dalam menganalisis adanya senyawa paracetamol dan kafein dalam sediaan obat paten seperti poldanmig.
c.      KLT 2 dimensi adalah Salah satu aplikasi untuk mengetahui kemurnian senyawa hasil isolat dengan metode ini yaitu dengan mengelusi noda pada  2 arah yang berbeda dan menggunakan eluen yang berbeda, isolat dikatakan murni apabila noda yang dinampakkan adalah tunggal.
d.     Spektrofotometri adalah Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan mengguankan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector Fototube. Dalam analisis cara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah Visible (380-700 nm), daerah Inframerah (700-3000 nm).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar